Jumat, 09 Januari 2009

BEWARE DAJJAL HAS COME !!!!

BEWARE DAJJAL HAS COME !

BEWARE

Home

DAJJAL TELAH MUNCUL

DAJJAL TELAH MUNCUL !

BERHATI-HATILAH SAUDARAKU : DAJJAL TELAH MUNCUL !

Kepekatan Energitis dan Pemampatan Waktu Sholat Telah Terjadi…

Untuk membuka kajian singkat kita kali ini, berikut ini adalah sebuah uraian informasi yang berasal dari seorang manusia terpercaya, kanjeng Nabi Muhammad saw. Informasi ini adalah sebuah informasi penting tentang keberadaan zaman kita saat ini, dalam konteks kepekatan energitis alam semesta.

Berikut ini adalah uraiannya :

“… Dajjal adalah seorang pemuda berambut keriting dan bermata satu. Aku lebih cenderung mengatakannya mirip dengan ‘Abdul ‘Uzza bin Qaththan. Barang siapa diantara kalian berjumpa dengannya, maka bacakanlah kepadanya awal Surah al-Kahf. Ia akan muncul di suatu tempat yang sunyi antara Syam dan Irak. Lalu ia masuk ke kanan dan ke kiri. Karena itu, wahai hamba-hamba Allah, teguhkanlah pendirian kalian!”

Kami bertanya, “Ya Rasulullah, berapa lama ia tinggal di bumi?”

Beliau menjawab, “Empat puluh hari – satu hari seperti setahun; satu hari seperti sebulan; satu hari seperti sepekan, dan selebihnya seperti hari-hari kalian sekarang ini!”

Kami bertanya lagi, ”Ya Rasulullah, ketika sehari seperti setahun, cukupkah kami sholat seperti sholat kami sekarang?”

Beliau menjawab, “Tidak! Akan tetapi hitunglah bagaimana pantasnya!”

Dalam uraian diatas, pada bagian yang dicetak tebal ada sebuah ungkapan menarik yang menyita perhatian saya diwaktu membacanya. Yakni, bahwasanya Dajjal akan muncul selama empat puluh hari, disaat sehari seperti setahun, sehari seperti sebulan, sehari seperti sepekan dan selebihnya sehari adalah sama dengan hari-hari biasa.

Dilanjutkan dengan sebuah pernyataan ‘aneh’ lainnya. Ketika sehari seperti setahun, maka waktu sholat pun juga akan berubah. Sehingga Rasul menghimbau kepada umatnya untuk menghitung kembali jumlah sholat yang kita lakukan.

Untuk memahami maksud beliau, secara diagramatis, proses pemampatan waktu ini diuraikan dalam bagan berikut :

Untuk memahami diagram tersebut, berikut ini adalah dua item penjelasan yang akan menjadi jembatan pemahaman menuju kesana.

1. Memahami kembali konsep energi

Untuk memahami kembali konsep energi, saya lemparkan sebuah pertanyaan penting, mungkinkah Anda berpikir bahwa seluruh alam semesta (dengan manusia sebagai ‘pengelola’nya) ini ‘hanyalah’ energi-energi yang saling terkait satu sama lain, dan sejatinya tidak memiliki ‘wujud’ nyata?

Bisa jadi pertanyaan ini terdengar ganjil bagi Anda yang baru pertama mendengarnya. Tapi memang begitulah kenyataannya.

Kenyataan inilah yang kini dibuktikan oleh ilmu-pengetahuan era modern dan postmodern. Menurut ahli ilmu syaraf, segala hal yang kita lihat, dengar dan rasakan melalui panca indera adalah paket-paket energi yang dikirim ke otak. Kita tidak pernah menyentuh wujud nyata dari benda-benda. Begitu juga dengan para peneliti mekanika kuantum. Mereka menyatakan bahwa apa pun zatnya tidak ada yang padat. Sebaliknya hanya ada satu inti dikelilingi oleh gelombang yang berputar tiada henti. Ketika kita membelah segala sesuatu ke dalam bagian-bagian terkecil, kita selalu memasuki suatu dunia yang asing dimana semua yang eksis hanyalah partikel dan gelombang.

Sehingga syah apabila dinyatakan bahwa sejatinya segala sesuatu tidak berwujud. Dengan memahami hal tersebut, maka kita akan mengerti dengan jelas sebuah ‘pernyataan aneh’ dalam ajaran agama yang menyatakan bahwa hanya Tuhan yang Maha Esa yang memiliki sifat Wujud.

Dengan konsep dasar bahwa tidak ada yang menyamai-Nya, maka dengan mudah kita dapat mengambil kesimpulan bahwa manusia dan seluruh makhluk ciptaan-Nya pada dasarnya tidak memiliki sifat wujud, atau tidak berwujud. Kita (baca : seluruh makhluk-Nya) adalah energi-energi turunan yang saling berhubungan satu sama lain di alam semesta ini. Kita adalah energi-energi turunan yang dikuasai oleh Sang Pemilik dan Pengatur Energi yang ‘kekuatan dan kekuasaan-Nya’ berada lebih dekat kepada kita daripada urat leher kita sendiri’...

2. Terbuka-tertutupnya cakra dan Pemampatan waktu sholat

Bagi Anda yang telah membaca Pusaran Energi Ka’bah (karya Mustofa Bisri) atau Hidden Massage in Water (karya Masaru Emoto, seorang peneliti dari Jepang) niscaya akan memahami bahwa ada energi yang bersifat elusif, tak kasat mata yang ada dibalik berbagai fenomena kehidupan. Contohnya, kita melihat fenomena lampu listrik yang menyala, kita akan memahami bahwa dibalik lampu yang menyala tersebut ada energi yang teralir dari sumber listrik melalui kabel hingga akhirnya ‘dirubah bentuk’nya dalam filamen yang bercahaya disebabkan oleh panas yang berasal dari energi listrik.

Prinsip ini juga sama dengan setiap unsur dalam kehidupan, termasuk manusia. Kita bisa berbicara, berjalan, mendengar, menyentuh juga dikarenakan ada energi yang ada di dalam diri kita yang memungkinkan hal itu terjadi. Energi inilah yang dalam bahasa agama disebut dengan nafsu.

Setelah kita teliti lagi akan kita dapati bahwa dibalik nafsu pun ada energi yang lebih halus yang kita sebut akal dan seterusnya. Dibalik akal ada hati, dibalik hati ada rasa, dan di bagian inti manusia terdapat ruh yang merupakan energi inti dalam diri manusia. Keberadaan energi-energi ini dapat kita rasakan disaat ada orang lain merencanakan sesuatu yang buruk. Atau ada orang yang sedang marah kepada kita, tanpa dia mengucapkan apapun, kita akan merasakan dari tatapan maupun gerak-geriknya.

Alam semesta pun menganut hukum yang sama. Dibalik perputaran benda-benda fisik di alam semesta (matahari mengelingi bumi dan sebagainya), ada perputaran energi yang lebih halus. Energi tersebut adalah energi pembagian waktu sholat yang telah dibagi dengan kadar keseimbangan tertentu.

Pertanyaan berikutnya adalah mengapa energi waktu sholat ini dapat memampat? Dan sekaligus menjadi ‘penanda’ munculnya Dajjal…

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kami suguhkan sebuah pemahaman tentang cakra energi manusia dan hubungannya dengan energi waktu sholat.

Manusia dikaruniai cakra energi yang dapat terbuka dan tertutup. Jumlah cakra ini tidak dapat diketahui dengan pasti. Namun ada tiga cakra yang sangat jelas dapat dipahami keberadaannya beserta hal-hal yang menyebabkan terbuka dan tertutupnya.

Secara diagramatis energitis, keberadaan serta tanda-tanda ketiga cakra tersebut adalah sebagai berikut :

Cakra manusia terbuka satu

Cakra manusia terbuka dua

Cakra manusia terbuka tiga

Cakra ini bagi yang baru mempelajari unsur-unsur energitis dalam diri manusia, niscaya akan dipahami sebagai sebuah sensasi jauh dan dekat dengan Allah. Padahal sejatinya manusia senantiasa dekat dan diliputi oleh energi-Nya. Sedangkan sensasi jauh terasa jika cakra sedang terbuka sedikit, dan sensasi dekat dengan Allah terasa disaat cakra terbuka tiga dan seterusnya.

Dalam kaitannya dengan pemampatan waktu sholat, kami suguhkan rahasia waktu sholat malam bagi perbaikan energitis manusia.

Waktu ini oleh ‘teman-teman’ biasa disebut dengan waktu ‘glodhak’. Yakni tercerahnya rasa-hati dan pikiran manusia. Terlipatgandanya kepekaan indera, tajamnnya akal dalam menganalisa sesuatu serta pekanya rasa-hati terhadap berbagai kondisi.

Rahasia tentang ketiga cakra ini mencakup dua rahasia yang tersirat dalam surat An Nuur, yakni :

Cakra kedua tetap terbuka disaat manusia mampu untuk menahan diri agar tidak melakukan zina tubuh (bersenggama dengan orang yang bukan suami atau istrinya, zina tangan/onani/mastrubasi dan zina mata/melihat hal-hal yang pornografi/film biru/ dsb).

Jika manusia melakukan salah satu hal diatas, maka, sesuai dengan sunnatulah/ hukum-hukum ketetapan kesetimbangan energi dari Allah cakra manusia akan tertutup. Hingga tinggal bercakra satu, dengan perincian kondisi rasa-hati dan nafsu sebagaimana yang terurai pada gambar sebelumnya.

Sedangkan cakra ketiga terbuka disaat manusia ‘mampu’ untuk tidak melihat aurat lawan jenis. Aurat disini dalam batasan pusar sampai dengkul untuk laki-laki dan wajah, telapak tangan dan telapak kaki bagi perempuan. Sehingga disinilah kita akan memahami mengapa Allah memerintahkan kepada kita untuk menutup aurat dan menjaga pandangan kita terhadap lawan jenis. Sebab, dengan melakukan hal tersebut, kita sebenarnya diajari oleh Allah untuk bersyukur kepada-Nya dengan cara memperbaiki kualitas energitis kita dengan cara menjaga terbukanya cakra energi dalam diri kita.

Himbauan tersebut disampaikan melalui Nabi Muhammad saw dalam surat An Nuur ayat 30 dan 31 :

Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".

Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Dengan semakin terbukanya cakra-cakra energi tersebut, maka akan semakin sedikit energi negatif (energi syetan) yang masuk ke dalam diri kita dan akan semakin besar energi positif yang masuk

Energi Positif dan Negatif yang Tersalur antara manusia bercakra satu dengan manusia bercakra tiga

Energi Positif dan Negatif yang Tersalur antara manusia bercakra dua dengan manusia bercakra tiga

Namun kemudian tergantung kepada hati kita masing-masing untuk memutuskan perbuatan apa dengan kemampuan energitis yang dianugerahkan kepada kita. Dalam level tertentu, yang terpenting adalah bagaimana pilihan perbuatan yang kita lakukan dengan energi tersebut, bukan kualitas energitisnya. Sebab kadang ada hal-hal yang tidak mampu kita cegah, yang menyebabkan tertutupnya cakra energi. Apalagi pada zaman ini, zaman dimana pornografi dan pornoaksi merajalela dimana-mana dan para manusia tidak menyadari untuk menutup auratnya dan menjaga pandangannya, yang pada akhirnya menyebabkan berkurangnya nilai keseimbangan energitis manusia dan semesta.

Energi Positif dan Negatif yang Tersalur dari manusia bercakra satu kepada alam

Energi Positif dan Negatif yang Tersalurdari manusia bercakra dua kepada alam

Kembali kepada keterkaitan cakra energi dengan rahasia waktu sholat fardhu dan waktu sholat malam. Sehari waktu sholat fardhu sejatinya adalah waktu bagi Allah untuk membuka ketiga cakra bagi manusia yang hanya terbuka satu cakranya menjadi terbuka tiga cakra. Sedangkan waktu sholat malam adalah saat dimana Allah membukakan cakra energi manusia yang hanya terbuka dua cakranya menjadi terbuka tiga cakra.

Bagi siapa saja yang tertutup cakranya (hingga hanya bercakra dua atau satu) baik secara sengaja atau tidak disengaja, Allah tetap ‘menunjukkan’ kepemurahan dan kasih sayang-Nya dengan membukakan kembali cakra energi tersebut.

Secara diagramatis, proses tertutup dan terbukanya kembali cakra manusia adalah sebagai berikut :

Cakra tertutup tinggal satu cakra dan pembukaannya kembali

Cakra tertutup tinggal dua cakra dan pembukaannya kembali

Dari pemahaman inilah akhirnya akan menuju kepada munculnya ‘cara lain’ untuk menentukan waktu sholat dan sepertiga malam. Yakni dengan menggunakan manusia sebagai bio-indikator. Maksudnya, manusia menjadi alat ukur ‘pasti’ untuk menentukan kapan waktu sepertiga malam terakhir, dengan menggunakan akal untuk memahami kondisi ‘rasa’ tertentu pada diri manusia.

Disaat akal (yang sudah dianugerahi kesadaran tentang keberadaan cakra) mengidentifikasi adanya pembukaan cakra dari dua menjadi tiga maka disaat itulah saklar energi waktu sepertiga malam terakhir dihidupkan.

Dari penelitian terhadap terbuka-tertutupnya cakra inilah, didapati kenyataan yang aneh sekaligus miris, karena menjadi salah satu bukti bahwasanya saat ini Dajjal telah muncul dibumi

Dari penelitian selama kurang lebih empat bulan terakhir ini (terhitung mulai bulan april 2007) , saya dapati sebuah kenyataan bahwa waktu pembukaan cakra dari dua menjadi tiga cakra semakin bergeser. Dari yang normalnya tiap hari sepertiga malam terakhir berlangsung sekitar mulai pukul 02.00 dinihari, pada hari berikutnya waktu sepertiga malam terakhir dimulai kurang lebih pukul 01.30 dinihari. Dan terus bergeser dan bergeser.

Hingga akhirnya pada SABTU, TANGGAL 28 Juli 2007, waktu seperti malam terakhir (terbukanya ketiga cakra) berlangsung setiap sekitar 4 menit.

Sehingga secara perhitungan kasar, dapat kita hitung sebagai berikut :

Satu jam sama dengan 60/4 menti = 15 hari waktu sholat.

Satu hari sama dengan 15 hari sholat x 24 jam = 360 hari sholat.

Jadi sehari seperti setahun waktu sholat.

SAAT ITULAH DAJJAL MUNCUL

MINGGU, TANGGAL 29 JULI 2007, waktu seperti malam terakhir (terbukanya ketiga cakra) berlangsung setiap sekitar 40 menit.

Sehingga secara perhitungan kasar, dapat kita hitung sebagai berikut :

Satu jam sama dengan 60/40 menit = 1,5 hari waktu sholat.

Satu hari sama dengan 1,5 hari sholat x 24 jam = 36 hari sholat.

Jadi sehari seperti sebulan waktu sholat.

SENIN, TANGGAL 30 JULI 2007, waktu seperti malam terakhir (terbukanya ketiga cakra) berlangsung setiap sekitar 3 JAM.

Sehingga secara perhitungan kasar, dapat kita hitung sebagai berikut :

Sehari = 7 hari waktu sholat.

Jadi sehari seperti sepekan waktu sholat.

Dan hari-hari berikutnya seperti hari-hari biasa.

Dan setelah Dajjal muncul. Maka, keseimbangan energi akan kembali lagi. Pada hari berikutnya, sehari sama dengan sebulan waktu sholat, sehari sama dengan seminggu waktu sholat. Dan sehari sama dengan sehari waktu sholat, atau sama dengan hari-hari biasa.

Sayang belum ada alat selain akal manusia, yang mampu mengidentifikasi hal ini. Namun kita meyakini bahwa kapanpun Dajjal datang, Nabi Isa akan turun menanganinya. Yang terpenting bagi kita adalah waspada sebab sebagaimana pesan Rasulullah

Barang siapa diantara kalian berjumpa dengannya, maka bacakanlah kepadanya awal Surah al-Kahf. Ia akan muncul di suatu tempat yang sunyi antara Syam dan Irak. Lalu ia masuk ke kanan dan ke kiri. Karena itu, wahai hamba-hamba Allah, teguhkanlah pendirian kalian!”

Mengapa terjadi demikian?

Salah satu penyebab utamanya adalah semakin sedikit cakra yang terbuka dalam diri manusia, dikarenakan berbagai pornografi dan pornoaksi yang merebak luas di masyarakat. Sehingga energi negatif (energi syetan).yang tersalur ke alam semesta bertambah besar. Selain itu ditambah pula kerusakan energi di level yang lebih luar (kerusakan alam, penindasan kaum lemah) yang juga teresonansi ke alam semesta dan menyebabkan kerusakan energi yang semakin besar. Energi pemahaman yang salah, yang digunakan juga sebagai landasan ilmiah untuk melakukan kerusakan di berbagai level energi.

Misal, filosofi fasisme yang berbuah pembunuhan dan berbagai kejahatan. Filosofi seni yang salah, yang melahirkan pornografi dan pornoaksi berkedok seni. Ditambah pula kerusakan energitis inti, yakni kerusakan ruh, berupa kejahatan pembunuhan dan pengingkaran terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Berbagai kepekatan energi ini akhirnya, membuat proses perbaikan energitis perlu lebih diintensifkan. Sehingga perlu diperbanyak frekuensi pembukaan cakra serta pembersihan energi. Hal ini niscaya memang sudah dirancang demikian. Bahwasanya kesalahan manusia dalam mengelola energi akan terus terjadi hingga sampai pada tahap klimaks, kepekatan yang sangat akut namun sekaligus menjadi tanda-tanda penting bagi orang-orang yang memahami untuk membaca fase zaman yang sedang dialaminya.

Kemudian, apa yang harus kita lakukan ?

Umat Islam harus segera merapatkan dan meluruskan barisan

Pemampatan waktu sholat ini dalam level sosial, merupakan pertanda akan kemunculan Dajjal. Nah, dengan berbagai uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, rasanya tak perlu berpanjang lebar untuk meyakini bahwa Dajjal telah muncul. Sebagaimana pesan Rasulullah, kita seharusnya senantiasa berhati-hati terhadap kedatangan Dajjal. Umat Islam harus berhati-hati dan merapatkan barisan. Dengan kemunculan Dajjal, juga akan disertai kemunculan Imam Mahdi yang akan memimpin kita di masa depan.

Kita harus mempesiapkan diri untuk menghadapi masa itu. Kita harus berupaya untuk semakin memperkuat keimanan serta memperkuat ukuwah antar kaum Muslim dan Non Muslim untuk menghadapi masa-masa yang berat ini.

Ingatlah pesan beliau :

“… ia (Dajjal) mendatangi suatu kaum. Diajaknya kaum itu beriman kepadanya. Mereka pun beriman kepadanya dan mematuhi segala perintahnya. Ia memerintahkan langit untuk menurunkan hujan. Maka turunlah hujan. Ia memerintahkan bumi untuk subur. Lalu tumbuhlah berbagai jenis tumbuhan. Bila hari telah petang, ternak mereka pulang ke kandang dalam keadaan gemuk dan dengan susu yang lebih besar karena cukup makan. Kemudian ia mendatangi kaum yang lain dan mengajak mereka untuk beriman kepadanya. Akan tetapi, mereka menolak ajakannya. Ia pun berlalu meninggalkan mereka. Keesokan harinya, negeri mereka menjadi kering kerontang dan kekayaan mereka habis ludes. Kemudian, Dajjal melewati suatu negeri yang telah rusak binasa. Ia berkata, keluarkanlah kekayaanmu!. Maka, keluarlah kekayaan negeri itu bagai kerumunan lebah mengikuti pemimpinnya. Kemudian ia memanggil seorang pemuda dan memukulnya dengan pedang sehingga anak muda itu terbelah menjadi dua dan belahannya terlempar sejauh anak panah dilesatkan. Dajjal memanggil tubuh yang telah terbelah menjadi duaitu. Tubuh itu kembali utuh dengan wajah berseri-seri sambil tertawa…

Berhati-hatilah saudaraku, jangan kau menggadaikan imanmu demi kekayaan duniawi…

Perbagus dan perbanyak perbuatan baik, sebab akan muncul Zaman Keemasan

Setelah muncul Dajjal, maka akan ada Zaman Keemasan dimana keberadaan ekonomi masyarakat manusia pada waktu itu sangat melimpah. Hingga tidak ada orang yang mau diberi sedekah.

Mumpung masa itu belum muncul, perbanyaklah sedekah agar nanti kita tidak menyesal kemudian. Perbagus dan perbanyak berbagai amalan baik kita, karena itulah yang akan menjadi bekal pada dimensi energitis kehidupan kita di alam lain.

Demikian uraian kami, atas berbagai kekurangan kami mohon maaf. Saran dan masukan dari Anda sangat kami perlukan untuk perbaikan pemahaman dan perbuatan kita di masa depan. (saran dan masukan kirimkan ke auffklarung@yahoo.com)

Wassalam

LAMPIRAN : DIAGRAM-DIAGRAM KERUSAKAN ENERGITIS MANUSIA DAN ALAM SEMESTA LAPIS PER LAPIS.

Kerusakan energi manusia dan alam semesta pada masa awal sejarah (prosentase energi negatif masih kecil.

Kerusakan energi manusia dan alam semesta pada masa pertengahan sejarah (prosentase energi negatif mulai membesar).

Kerusakan energi manusia dan alam semesta pada masa akhir sejarah (prosentase energi negatif sudah sangat besar). Pada tahap ini, tinggal menunggu ‘eksekusi’ akhir (kiamat), sebagai sebuah tahap ‘penghancuran’ alam semesta, untuk kemudian diganti dengan lebensraum (ruang kehidupan) manusia yang baru.

Pengrusakan alam yang pada akhirnya merugikan sesama

1 : perbuatan merusak fisik alam

2 : karena alam dan manusia adalah satu kesatuan daur kehidupan fisik, maka kerusakan kepada alam juga berakibat kepada manusia, dalam bentuk pemanasan global, penyebaran penyakit dan sebagainya.

3,4,5 dan 6 : salah satu ekses dari pengrusakan alam adalah adanya berbagai gerakan protes dan demontrasi dari para aktifis lingkungan hidup kepada pelaku bersangkutan.

Penindasan terhadap sesama yang teresonansi kepada manusia dan alam semesta

0 dan 1: bisikan negatif dan positif.

2 dan 3 :bisikan negatif yang direspon dalam bentuk aktifitas penindasan terhadap sesama secara fisik, penyiksaan, perampasan hak dsb.

4 dan 5 : energi negatif tersebut teresonansi ke dalam nafsu dan hati manusia tertindas

6, 7 dan 8 : energi negatif tersebut juga teresonansi kembali kepada pelaku penindasan dan juga kepada nafs alam semesta. Sehingga alam dan manusia lain pun merasakan ‘kesengsaraan’ kaum tertindas.

Kesalah-pemahaman yang berujung kepada penerapan keilmuan yang buruk.

0,1,2 dan 3 : berbagai bisikan masuk ke dalam hati manusia tentang hal-hal yang baik dan buruk.

4 dan 5 : bisikan buruk dijadikan sebuah keyakinan dan bertemu dengan sistem pemahaman akal, akhirnya membuahkan teori keilmuan yang buruk.

6 dan seterusnya : pemahaman yang buruk tersebut akhinya berbuah menjadi perbuatan yang merusak diri sendiri, orang lain dan alam semesta.

Kerusakan cakra (tertutupnya cakra energi manusia) yang berbuah terakumulasinya energi buruk yang semakin besar di alam semesta

1 dan 2 : energi negatif dari luar masuk ke rasa dan menutup cakra

5,6,7, dan 8 : energi negatif yang besar tersalur melalui manusia kepada manusia lain dan alam semesta

3,4, dan 9 : energi positif dengan tertutupnya cakra tersalur sangat sedikit, tidak sebanding dengan energi negatifnya

BEWARE!!!

Want your own free site like this? Try Freewebs.com

0 komentar: